P3kinews.com – Tapanuli selatan sumateta utara
Skandal dugaan korupsi dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada anggota DPR RI Komisi XI periode 2019-2024 menyeret banyak nama.
Salah satunya adalah Gus Irawan Pasaribu, yang kini menjabat Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), Provinsi Sumut. Gus Irawan merupakan politisi senior salah satu partai besar yang telah beberapa kali menjadi anggota DPR – .RI, Sebelum terjun ke dunia politik, Gus Irawan merupakan seorang profesional, yang pernah dipercaya sebagai Dirut Bank Sumut.
Sementara dalam Pilkada 2024, Gus Irawan terpilih, jadi Bupati Tapsel. Pada saat Di DPR, Gus Irawan Pasaribu juga pernah ditugaskan di Komisi VII yang membidangi sektor energi, sebelum ditarik ke Komisi XI yang membidangi keuangan. Sebelumnya, KPK telah menetapkan dua orang sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) terkait penggunaan dana Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) dan Penyuluh Jasa Keuangan (PJK) dari tahun 2020-2023.
Kedua tersangka adalah Heri Gunawan selaku anggota Komisi XI DPR periode 2019-2024 dan Satori selaku anggota Komisi XI DPR periode 2019-2024.
“Perkara ini bermula dari Laporan Hasil Analisis (LHA) PPATK dan pengaduan masyarakat. Bahwa setelah dilakukan penyidikan umum sejak Desember 2024, penyidik telah menemukan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang cukup,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu pada konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (7/8/2025).
Dalam perkara ini, diduga sebanyak 44 Anggota Komisi XI DPR RI menerima dana CSR BI OJK tersebut, dengan nilai bervariasi yakni sekitar Rp25 miliar per anggota DPR. Sudah sewajarlah KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi bertindak cepat tangkap dan penjarakan penjabat yang hatinya bejat, yang berpura-pura manis di atas panggung. Sikat semuanya tampa pandang bulu apapun partainya.
Sudah sewajarnya KPK memeriksa Bupati Tapanuli selatan H. Gus Irawan pasaribu, yg berpura-pura sok bersih. Yang diduga selalu melindunggi Kepala Desa yang bermasalah , karena pada saat pencalonanya menjadi Bupati Tapanuli selatan, dijadikannya Team Suksessinya, yang diduga keras uang ADD Desa digunakan demi untuk kemenangannya, kata salah seorang Kepala Desa Saat tersandung Hukum Dumas pengaduan Masyarakat di ktr kejaksaan Tapanuli selatan, beberapa bulan yang lalu, saat itu sedang berbincang -bincang dengan wartawan Media ini. Jadi sudah sewajarlah KPK turun tangan Langsung Ke Kabupaten Tapanuli selatan, , kemungkinan besar masih ada BOROK yang lain.
(RED ALHAR)
