Follow Us :
P3KI News
Mei
28

DIDUGA 1,5 M DANA PENGEMBANGAN BUDIDAYA PERIKANAN DARAT SMKN 1 ANGKOLA SANGKUNUR RAIB DI TANGAN BEBERAPA PETINGGI SEKOLAH

Author by pkinewsc | Post on 28 Mei 2025 | Category Berita nasional , Hukum
P3kinews.com – Batang Toru Tapsel

SMK Negeri 1 Angkola Sangkunur di Kabupaten Tapanuli Selatan merupakan salah satu SMK PK (Pusat Keunggulan) yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas dan kinerja sekolah, khususnya dengan fokus pada kompetensi keahlian tertentu yang diselaraskan dengan kebutuhan dunia kerja. Kemudian tujuan akhir dari SMK PK ini adalah untuk menghasilkan lulusan SMK yang unggul dan kompeten, serta siap bekerja di bidang yang sesuai dengan keahliannya. 

Khusus di SMK Negeri 1 Angkola Sangkunur, Pusat Keunggulan yang dilaksanakan adalah pengembangan budidaya perikanan ikan jurung, yang merupakan salah satu ikan endemik dari Kabupaten Tapanuli Selatan. Dalam prakteknya, SMK Pusat Keunggulan ini akan dibantu anggarannya oleh Pemerintah agar meraih kesuksesan, namun tak sedikit Sekolah-sekolah tersebut yang tidak berhasil menjalankan program yang direncanakan, bahkan diduga anggaran bantuan tersebut pun ada yg disalahgunakan. Salah satu anggaran SMK PK yang diduga disalahgunakan terjadi di SMK Negeri 1 Angkola Sangkunur Kabupaten Tapanuli Selatan.

Swakelola Anggaran Pusat Keunggulan Budidaya Perikanan atau fokus kepada pengembangan perikanan darat ikan Jurung dengan anggaran sebesar kurang lebih Rp. 1.500.000.000 di SMKN 1 Kec. Angkola Sangkunur kabupaten tapanuli selatan  yang berasal dari kementerian Pendidikan APBN Tahun 2024 diduga raib di tangan petinggi sekolah, dugaannya diraibkan oleh Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum beserta yg lain.

Pagu 1,5 milyar anggaran untuk pengembangan perikanan budidaya darat tersebut diduga disalahgunakan karena dinilai ada kongkalikong pihak kepala sekolah dengan oknum, khususnya oknum wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan lainnya.

Dalam tinjauan media,  kegiatan ini diduga difiktifkan oleh petinggi sekolah yang dimotori oleh Kepala Sekolah SMKN 1 Kec. Angkola Sangkunur bersama anggotanya. Padahal tujuan dari pengembangan atau pelatihan itu nantinya untuk meningkatkan kapasitas keterampilan  siswa SMK Negeri Angkola Sangkunur Tapsel untuk dalam rangka terlibat menuju Indonesia emas 2045. Ruang Tefa tidak ada di sekolah, ikan jurungnya tidak ada, lantas apa indikator keberhasilan dari program PK SMK ini, tutur salah seorang warga sekitaran sekolah.

Berdasarkan pada tinjauan langsung kepada masyarakat, sungguh sangat menyesalkan kelakuan Kepala Sekolah SMKN 1 Kec. Angkola Sangkunur. Padahal jika program dilaksanakan dengan semestinya tentu akan menambah nilai plus SDM, khususnya di Tapsel.
“program dengan anggaran sebesar itu dikerjakan dengan kesan ecek – ecek, atau bisa dikatakan tidak sesuai dengan yang direncanakan diawal, hal ini membuat kami kesal ” lanjut warga tersebut.

Diharapkan kepada Aparat penegak hukum di wilayah Tapanuli Selatan, supaya melakukan pemanggilan dan Pemeriksaan kepada kepala sekolah SMKN 1 Kec. Angkola Sangkunur,  agar penggunaan anggaran 1,5 M untuk kegiatan tersebut dapat beliau (Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah Budang Kurikulum) pertanggung jawabkan secara hukum dan administrasinya. Tujuan dan harapannya agar kejadian seperti ini tidak pernah terulang kembali di bumi dalihan natolu.

Naim Nasution, Ketua Ikatan Mahasiswa dan Pemuda Peduli Sosial Tapanuli Selatan  mendesak  aparat penegak hukum di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan untuk segera memeriksa dan menindak serta mengusut tuntas perilaku petinggi Sekolah tersebut. Kami sangat menyayangkan perbuatan dari petinggi sekolah tersebut, bagaimana pendidikan akan maju di Tapanuli Selatan ini jika anggaran yang sudah jelas kegunaannya untuk menunjang keterampilan dari siswa tapi diduga malah disalahgunakan atau difiktifkan untuk kepentingan pribadi. (Mora Siregar)

RELATED POSTS