PJ BUPATI ARDAN NOOR HASIBUAN DI NILAI GAGAL TENTANG NETRALITAS PILKADA PALAS THN 2024
P3kinews.com – Padang lawas Sumut
Aliansirakyat menuntut(ALARM) yg tergolong dari berbagai perkumpulan mahasiswa, merupakan generasi harapan rakyat Padang lawas untuk memberikan dampak positif terhadap masyarakat Padang lawas, karena UU Nomor 10 tahun 2015 tentang pilkada serentak di tahun 2024 dan reformasi merupakan revolusi yg di wujudkan oleh pemuda dan rakyat ini adalah hakekat
desentralisasi untuk melahirkan satu kepemimpinan, jadi pilkada iniadalh cermin demokrasi yg incrong untuk membuahkan otonomi daerah yg efektip terkait keberpihakan ASN dan penyelenggara pilkada, yg terbaru ,UU no. 20 tahun 2023 tentang netralitas pemerintah pasal 2 hurup f
tidak memihak kepada siapapun dan tidak boleh mempengaruhi dalam bentuk intimidasi dan intervensi,terhadap ASN, kepdes perangkat desa dan porkopinda, Denga contoh vidio yg beredar di salah satu tempat wisata yg menunjukan dukungan kepada salah satu calon bupati, dan photo salah satu kepala SD neg kec sosopan, dan photo salah satu calon dengan Kepling
ini baru yg tampak dan pemanggilan kepdes untuk maksut yg sudah di tentukan oleh Paslon yg bersangkutan,dan ini adalah salah satu bentuk kegagalan seorang kepala daerah harapan masyarakat dan pemuda alarm untuk menindak tegas ,seyogianya bupati jangan melakukan hal yg mencotohkan kepada masyarakat kesenjangan politik yg terkesan tebang pilih.
pengumpulan kepdes di salah satu tempat baik ia di rumah Paslon yg bersangkutan, sudah banyak aduan masyarakat tentang hal ini namun terjadi pembiaran, PJ bupati bapak Ardan Noor hsb,harus bertindak tegas ,beliau di anggap gagal dalam memimpin Padang lawas dan beliau baru se umur jagung di sini tidak bisa mengantisipasi jajaranya,atau jangan jangan beliapun setuju dengan hal ini, dan kami berharap kepada penyelenggara pemilu, baik ia, KPU bawaslu, harus memonitoring ke lapangan dan mengambil kebijaksanaan dalam bentuk yg seadil adilnya kami menganggap PJ bupati Padang lawas gagal memimpin Padang lawas yg kita cintai ini kata salah seorang yg tidak mau di sebut namanya. (bonjovi)
