Follow Us :
P3KI News
Sep
15

MADILOG SUMUT GELAR AKSI DI DEPAN KEJAGUNG RI, DESAK USUT DUGAAN KORUPSI PROYEK JEMBATAN SUNGAI BARUMUN

Author by pkinewsc | Post on 15 September 2025 | Category Berita nasional

P3kinews.com – Jakarta

Senin 15 September 2025 – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Berdialektika dengan Logika Sumatera Utara (MADILOG SUMUT) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI). Aksi ini merupakan bentuk protes sekaligus desakan agar Kejagung segera menindaklanjuti laporan dugaan korupsi dalam proyek pembangunan Jembatan Sungai Barumun di Kabupaten Kotapinang, Sumatera Utara.

Koordinator aksi, Habibi Martua Hsb, menegaskan bahwa MADILOG SUMUT hadir di Jakarta bukan tanpa alasan. Mereka menilai proyek strategis yang seharusnya menjadi sarana penghubung vital bagi masyarakat justru berpotensi gagal dan merugikan negara akibat adanya dugaan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam proses tender.

“Kami datang jauh dari Sumatera Utara untuk menyuarakan kepentingan rakyat. Jangan sampai Jembatan Sungai Barumun menjadi proyek bancakan yang hanya menguntungkan segelintir elit, sementara rakyat harus menanggung akibatnya,” tegas Habibi dalam orasinya.

Dalam tuntutannya, MADILOG SUMUT mendesak Kejagung RI:

  1. Segera menindaklanjuti laporan dugaan korupsi proyek Jembatan Sungai Barumun.
  2. Memeriksa Pokja/ULP dan perusahaan pemenang tender, PT. Daffaa Buana Sakti, yang diduga terlibat rekayasa tender dan praktik suap.
  3. Membentuk tim khusus penyelidikan dan penyidikan atas dugaan adanya persekongkolan dalam proyek tersebut.
  4. Mengawal pelaksanaan pembangunan agar sesuai standar konstruksi dan tidak merugikan keuangan negara.

Aksi yang berlangsung damai ini diwarnai dengan seruan lantang para mahasiswa agar Kejaksaan Agung tidak menutup mata terhadap dugaan korupsi yang merugikan rakyat. Para pengunjuk rasa juga mengingatkan bahwa korupsi bukan sekadar kejahatan biasa, melainkan pengkhianatan terhadap amanat rakyat.

“Kami percaya Kejaksaan Agung masih menjadi benteng terakhir penegakan hukum. Karena itu kami mendesak agar kasus ini diproses tanpa pandang bulu,” ujar Habibi penuh semangat. (Red)

RELATED POSTS