Follow Us :
P3KI News
Jun
17

KUA KAMPUNG RAKYAT LABUSEL DIDUGA PUNGLI, GEMALAB GRUDUK KANWIL KEMENAG SUMUT

Author by pkinewsc | Post on 17 Juni 2025 | Category Berita nasional , Hukum

P3kinews.com – Medan

Sekumpulan mahasiswa mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa Labusel (GEMALAB) mendatangi Kantor Wilayah Kementrian Agama Sumatera Utara (Kanwil Kemenag Sumut) dalam hal unjuk rasa terkait adanya dugaan tindak pidana pungutan liar di Kantor Urusan Agama (KUA) Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan Senin (16/6/2025).

Risky selaku Ketua GEMALAB mengatakan, dugaan tindak pidana pungutan liar ini sudah sering terjadi di kampung rakyat ketika calon pengantin mengurus pernikahan di KUA Kampung Rakyat.

Berdasarkan PP No. 59 Tahun 2019, menikah di KUA tidak dipungut biaya apabila akad dilakukan langsung di kantor pada hari dan jam kerja.
Adapun menikah di tempat lain akan dikenai biaya sebesar Rp600 ribu karena pelaksanaannya dilakukan di luar KUA dan di luar jam kerja, Ucap Risky.

Namun mirisnya, Kepala KUA Kampung Rakyat diduga masih melakukan Pungli setiap pengurusan pernikahan baik di lakukan di balai KUA maupun di luar balai KUA dengan tarif yang bervariasi, kata Risky.

Oleh karena itu, kami meminta Kanwil Kemenag Sumatera Utara agar memanggil dan memeriksa Kepala KUA Kampung Rakyat karena kuat dugaan kami telah mencoreng nama baik Kemenag untuk kepentingan peribadinya sendiri.

Diminta kepala Kanwil Kemenag Sumatera Utara harus juga memanggil Kakan Kemenag Labuhanbatu Selatan karena kuat dugaan ikut menerima fee setiap pungutan liar yang dilakukan Kepala KUA Kampung Rakyat.

Khoirul Amru Siregar Bidang Urais Kemenag Sumut disaat menanggapi aksi mengatakan, “Terimakasih telah menyampaikan aspirasinya, memang oknum-oknum yang melalukan pungli ini ada dan tidak hanya di kementerian agama saja di instansi yang lain juga ada seperti kepala sekolah dll, tetapi belum ketahuan saja, ini akan segera kami tanggapi dan rencana tindak lanjutnya akan tetapi tidak begitu cepat semua melalui proses di kota medan ini saja sudah ada 5 kepala KUA yang di pecat oleh kakan kemenag kota medan dan kakan kemenag labusel juga akan kami intruksikan untuk menindaklanjuti KUa kampung rakyat kabupaten labusel”.

Risky mengatakan, akan kembali melakukan aksi unjuk rasa dengan massa yang lebih banyak jika perkara ini tidak ditanggapi secepatnya. (Red)

RELATED POSTS