P3kinews.com – medan
Pasalnya terlihat jelas badan jalan yang digunakan sebagai lintas Tanjung Mulia – Tanjung Medan berlumpur dan sulit untuk dijalani. Hal tersebut menyebabkan antri panjang karna banyak nya kendaraan yang terpuruk.
Ketua GPTM, Bustamin Arifin menyebutkan, “Bahwa Hal ini terjadi akibat bencana banjir tapi sungguh di sayangkan banyak perusahaan yang berada diwilayah hukum Tanjung Mulia Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang tampak nya Tuli dan buta akan hal tersebut. Saya berharap atensi dari perusahaan yang beroperasi di desa Tanjung Mulia khususnya. jangan sampai hal ini terus dibiarkan karna dapat berefek mempengaruhi ekonomi Masyarakat serta menghambat proses pengelolaan dan penghasilan perusahaan. Jelas Arifin ketika diwawancarai awak Media.
Aktivis sumut Risky Hasibuan menambahkan “kami merasa kecewa dengan kepekaan perusahaan PT ABM yang mana titik terparah rusaknya badan jalan tersebut berada di Lingkungan perkebunan PT ABM namun tidak ada i’tikad baik untuk memperbaiki badan jalan tersebut. begitu juga dengan perusahaan yang ada di Desa Tanjung Mulia cukup banyak namun hanya beberapa perusahaan yang tampak aktif dan berkontribusi untuk memperbaiki badan jalan tersebut. Namun disamping itu kami juga menduga adanya pengalihan DAS yang dilakukan oleh perusahaan yang menyebabkan lambatnya air mengalir sehingga badan jalan tersebut terkikis oleh aliran air yang melintas di badan jalan tersebut.” Jelas Risky Hasibuan
Terakhir Arifin menambahkan “Hal ini merupakan tanggung jawab kita bersama seharusnya hal ini adalah hal yang ringan untuk diselesaikan dengan cara bergotong royong baik dari pihak Masyarakat, Mahasiswa, Pemerintah maupun perusahaan harus berkontribusi guna menjaga dan memperbaiki lingkungan. Saya juga berharap dari pemerintah kecamatan kampung rakyat juga harus ikut andil dalam penyelesaian persoalan ini.
Apabila dalam waktu 7 x 24 jam hal tersebut belum diakomodir maka kami akan melakukan aksi dan menutup jalan” Tutup Arifin Rambe ketua GPTM. (AR)